Thursday, June 7, 2012

Yang Harus Dimiliki atau Dijiwai atau Dilakukan Oleh Pengusaha/calon Pengusaha


1.                                         
·         Berfikir perubahan
Dalam pengembangan atau menjalankan suatu usaha, pengusaha/calon pengusaha harus memiliki atau menjiwai atau melakukan konsep tentang berfikir perubahan. Implementasinya adalah seorang wirausaha harus berfikir berbeda dengan orang biasa. Seperti dalam kiasan, jika seoarang biasa berfikir barang itu sampah maka berfikirlah dan ubah  itu menjadi emas. Seperti kata Stephen Covey " Kalau anda menginginkan perubahan kecil dalam hidup, ubahlah perilaku anda. Tetapi bila anda menginginkan perubahan yang besar dan mendasar, ubahlah pola pikir Anda.”
·         Befikir kreatif
Dalam pengembangan atau menjalankan suatu usaha, pengusaha/calon pengusaha harus memiliki atau menjiwai atau melakukan konsep tentang berfikir kreatif. Implementasinya adalah persaingan usaha hingga saat ini semakin ketat. Oleh karena itu kreatifitas sangat diperlukan oleh setiap wirausahawan agar terus berupaya mencari suatu yang baru dan mampu mengembangkan apa yang sudah ada untuk menjadi lebih baik tentunya dengan tujuan agar memiliki keunggulan dibanding pesaing dan bisa mempertahankan eksistensi usaha.Contohnya: membuat sesuatu yang belum pernah ada, mengkombinasi dua hal atau lebih yang sebelumnya tidak saling berkaitan menjadi lebih bermanfaat, dan bisa juga memodifikasi sesuatu yang sudah ada dengan tujuan berupaya untuk membentuk fungsi-fungsi baru atau menjadikan sesuatu menjadi lebih banyak kegunaannya.
·         Berorientasi pada tindakan
Dalam pengembangan atau menjalankan suatu usaha, pengusaha/calon pengusaha harus memiliki atau menjiwai atau melakukan konsep tentang berorientasi pada tindakan. Maksudnya adalah seorang wirausahwan fikirannya lebih berorientasi pada tindakan (action) daripada sekedar bermimpi, berkata-kata, berfikir-fikir, atau berwacana. Ia memiliki orientasi PDCA ( Plan, Do, Check, Action), maksudnya adalah tidak sekedar Plan atau merencanakan berbagai strategi namun juga melaksanakannya.
·         pengambilan resiko
Dalam pengembangan atau menjalankan suatu usaha, pengusaha/calon pengusaha harus memiliki atau menjiwai atau melakukan konsep tentang pengambilan resiko. Implementasinya adalah untuk mendapatkan suatu keuntungan atau kesuksesan seorang wirausahawan harus berani mengambil resiko yang akan muncul. Risiko yang dihadapi bukanlah penghambat bagi seseorang untuk maju. Risiko justru harus diambil sebagai konsekuensi wirausahawan menginginkan sesuatu yang lebih baik (keberhasilan). Sebagai hukum alam, semakin tinggi hasil yang kita inginkan, maka semakin besar juga risiko yang harus kita hadapi dan kita kelola. Contoh melakukan pengelolaan resiko yaitu mengurutkan risiko-risiko yang potensial berdasarkan prediksi kerugian yang dihasilkan. Dari yang paling tinggi sampai yang paling rendah. Kemudian lakukan prioritas dalam pengelolaan terhadap risiko yang memiliki prediksi kerugian yang paling besar terhadap bisnis .
·         kepemimpinan
Dalam pengembangan atau menjalankan suatu usaha, pengusaha/calon pengusaha harus memiliki atau menjiwai atau melakukan konsep tentang kepemimpinan. Kepemimpinan adalah kemampuan memengaruhi kelompok (team, staff, karyawan, atau semua stakeholders) menuju tercapainya suatu tujuan. Untuk itu tindakan seorang wirausahawan agar bisa memiliki kepemimpinan yang efektif adalah sebagai berikut :
ü  Ciptakan tatanan nilai dan keyakinan untuk para karyawan dan buatlah agar mereka bergairah mengejarnya.
ü  Hargai dan dukung hal-hal positif yang dicapai para karyawan.
ü  Berikan contoh.
ü  Fokuskan upaya para karyawan terhadap tujuan yang menantang dan terus arahkan mereka pada tujuan tersebut.
ü  Sediakan sumber daya yang dibutuhkan karyawan untuk mencapai tujuan.
ü  Berkomunikasilah dengan para karyawan.
ü  Hargai keragaman para pekerja.
ü  Rayakan setiap keberhasilan bersama para pekerja.
ü  Doronglah kreativitas diantara para pekerja.
ü  Pertahankan selera humor.
ü  Tataplah terus masa depan

·         etika bisnis
Dalam pengembangan atau menjalankan suatu usaha, pengusaha/calon pengusaha harus memiliki atau menjiwai atau melakukan konsep tentang etika bisnis. Implementasinya adalah dalam dunia usaha adalah tentang cara seorang pebisnis atau wira usahawan melakukan bisnis atau usahanya. Harus diakui bahwa bisnis atau usaha adalah aktifitas mutualis untuk mencari keuntungan. Sehingga persaingan itu wajar apabila terjadi diantara pebisnis atau wirausahawan. Oleh karena itu Etika bisnis diperlukan dalam suatu persaingan usaha, karena dengan begitu seorang wirausaha akan mampu untuk melakukan persaingan bisnis yang fair. Dimana etika Bisnis adalah standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional. Dengan adanya etika bisnis akan mendidik moral seseorang agar tidak melakukan kercurangan dalam berbisnis. Etika bisnis tersebut juga diterapkan untuk menanggulangi terjadinya yang kuat memangsa yang lemah serta mewujudkan suatu kegiatan bisnis yang saling menguntungkan. Contohnya yaitu produsen tidak boleh menjual produksi langsung ke konsumen, tetapi distributor yang dating membeli produk dari produsen tersebut, baru kemudian distributor menjualnya kekonsumen
·         mencari gagasan usaha
Dalam pengembangan atau menjalankan suatu usaha, pengusaha/calon pengusaha harus memiliki atau menjiwai atau melakukan konsep tentang mencari gagasan usaha. Untuk mendapatkan Gagasan Usaha dibutuhkan rasa “sensitivitas” tinggi terhadap keadaan sekitar dan kejelian terhadap permintaan pasar. Seorang
·         Pemasaran
Dalam pengembangan atau menjalankan suatu usaha, pengusaha/calon pengusaha harus memiliki atau menjiwai atau melakukan konsep tentang pemasaran. Implentasi dari pemasaran merupakan tahapan seorang wirausaha mengambil langkah untuk merealisasikan rencana pemasaran ke usaha-usaha nyata, yang juga menunjukkan siapa mengerjakan apa, kapan dan bagaimana. melaksanakan perencanaan strategi pemasaran. Jika implentasi pemasaran tersebut tidak efektif, maka perencanaan strategi pemasaran tidak ada gunanya. Pelaksanaan pemasaran merupakan proses Pelaksanaan yang efektif memerlukan keahlian mengalokasi,memonitor, mengorganisasi dan berinteraksi di tingkat-tingkat fungsi-fungsi pemasaran, program pemasaran dan kebijakan pemasaran. Implematasi pemasaran mencakup tiga aktivitas, yaitu pengorganisasian, pembentukan staf, dan pengarahan.

No comments:

Post a Comment

Ping your blog