1.
·
Berfikir perubahan
Dalam pengembangan
atau menjalankan suatu usaha,
pengusaha/calon pengusaha
harus memiliki
atau menjiwai
atau melakukan konsep tentang berfikir perubahan.
Implementasinya adalah seorang wirausaha harus berfikir berbeda dengan orang
biasa. Seperti dalam kiasan, jika seoarang biasa berfikir barang itu sampah
maka berfikirlah dan ubah itu menjadi
emas. Seperti kata Stephen Covey "
Kalau anda menginginkan perubahan kecil
dalam hidup, ubahlah perilaku anda. Tetapi bila anda menginginkan perubahan
yang besar dan mendasar, ubahlah pola pikir Anda.”
·
Befikir kreatif
Dalam pengembangan
atau menjalankan suatu usaha,
pengusaha/calon pengusaha
harus memiliki
atau menjiwai
atau melakukan konsep tentang berfikir kreatif.
Implementasinya adalah persaingan usaha hingga saat ini semakin ketat. Oleh
karena itu kreatifitas sangat diperlukan oleh setiap wirausahawan agar terus
berupaya mencari suatu yang baru dan mampu mengembangkan apa yang sudah ada
untuk menjadi lebih baik tentunya dengan tujuan agar memiliki keunggulan
dibanding pesaing dan bisa mempertahankan eksistensi usaha.Contohnya: membuat
sesuatu yang belum pernah ada, mengkombinasi dua hal atau lebih yang sebelumnya
tidak saling berkaitan menjadi lebih bermanfaat, dan bisa juga memodifikasi
sesuatu yang sudah ada dengan tujuan berupaya untuk membentuk fungsi-fungsi
baru atau menjadikan sesuatu menjadi lebih banyak kegunaannya.
·
Berorientasi
pada tindakan
Dalam pengembangan
atau menjalankan suatu usaha,
pengusaha/calon pengusaha
harus memiliki
atau menjiwai
atau melakukan konsep tentang berorientasi pada
tindakan. Maksudnya adalah seorang wirausahwan fikirannya lebih berorientasi
pada tindakan (action) daripada sekedar bermimpi, berkata-kata, berfikir-fikir,
atau berwacana. Ia memiliki orientasi PDCA ( Plan, Do, Check, Action),
maksudnya adalah tidak sekedar Plan atau merencanakan berbagai strategi namun
juga melaksanakannya.
·
pengambilan resiko
Dalam pengembangan
atau menjalankan suatu usaha,
pengusaha/calon pengusaha
harus memiliki
atau menjiwai
atau melakukan konsep tentang pengambilan resiko.
Implementasinya adalah untuk mendapatkan suatu keuntungan atau kesuksesan
seorang wirausahawan harus berani mengambil resiko yang akan muncul. Risiko
yang dihadapi bukanlah penghambat bagi seseorang untuk maju. Risiko justru
harus diambil sebagai konsekuensi wirausahawan menginginkan sesuatu yang lebih
baik (keberhasilan). Sebagai hukum alam, semakin tinggi hasil yang kita
inginkan, maka semakin besar juga risiko yang harus kita hadapi dan kita
kelola. Contoh melakukan pengelolaan resiko yaitu mengurutkan risiko-risiko
yang potensial berdasarkan prediksi kerugian yang dihasilkan. Dari yang paling
tinggi sampai yang paling rendah. Kemudian lakukan prioritas dalam pengelolaan
terhadap risiko yang memiliki prediksi kerugian yang paling besar terhadap
bisnis .
·
kepemimpinan
Dalam pengembangan
atau menjalankan suatu usaha,
pengusaha/calon pengusaha
harus memiliki
atau menjiwai
atau melakukan konsep tentang kepemimpinan.
Kepemimpinan adalah kemampuan memengaruhi kelompok (team, staff, karyawan, atau
semua stakeholders) menuju tercapainya suatu tujuan. Untuk itu tindakan seorang
wirausahawan agar bisa memiliki kepemimpinan yang efektif adalah sebagai
berikut :
ü Ciptakan tatanan nilai dan keyakinan
untuk para karyawan dan buatlah agar mereka bergairah mengejarnya.
ü Hargai dan dukung hal-hal positif yang
dicapai para karyawan.
ü Berikan contoh.
ü Fokuskan upaya para karyawan terhadap
tujuan yang menantang dan terus arahkan mereka pada tujuan tersebut.
ü Sediakan sumber daya yang dibutuhkan
karyawan untuk mencapai tujuan.
ü Berkomunikasilah dengan para karyawan.
ü Hargai keragaman para pekerja.
ü Rayakan setiap keberhasilan bersama
para pekerja.
ü Doronglah kreativitas diantara para
pekerja.
ü Pertahankan selera humor.
ü Tataplah terus masa depan
·
etika bisnis
Dalam pengembangan
atau menjalankan suatu usaha,
pengusaha/calon pengusaha
harus memiliki
atau menjiwai
atau melakukan konsep tentang etika bisnis.
Implementasinya adalah dalam dunia usaha adalah tentang cara seorang pebisnis
atau wira usahawan melakukan bisnis atau usahanya. Harus diakui bahwa bisnis
atau usaha adalah aktifitas mutualis untuk mencari keuntungan. Sehingga
persaingan itu wajar apabila terjadi diantara pebisnis atau wirausahawan. Oleh
karena itu Etika bisnis diperlukan dalam suatu persaingan usaha, karena dengan
begitu seorang wirausaha akan mampu untuk melakukan persaingan bisnis yang
fair. Dimana etika Bisnis adalah standar dan pedoman bagi seluruh karyawan
termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan
pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan
sikap yang profesional. Dengan adanya etika bisnis akan mendidik moral
seseorang agar tidak melakukan kercurangan dalam berbisnis. Etika bisnis
tersebut juga diterapkan untuk menanggulangi terjadinya yang kuat memangsa yang
lemah serta mewujudkan suatu kegiatan bisnis yang saling menguntungkan.
Contohnya yaitu produsen tidak boleh menjual produksi langsung ke konsumen,
tetapi distributor yang dating membeli produk dari produsen tersebut, baru
kemudian distributor menjualnya kekonsumen
·
mencari gagasan usaha
Dalam pengembangan
atau menjalankan suatu usaha,
pengusaha/calon pengusaha
harus memiliki
atau menjiwai
atau melakukan konsep tentang mencari gagasan usaha. Untuk mendapatkan Gagasan Usaha dibutuhkan rasa “sensitivitas” tinggi
terhadap keadaan sekitar dan kejelian terhadap permintaan pasar. Seorang
·
Pemasaran
Dalam pengembangan
atau menjalankan suatu usaha,
pengusaha/calon pengusaha
harus memiliki
atau menjiwai
atau melakukan konsep tentang pemasaran. Implentasi
dari pemasaran merupakan tahapan seorang wirausaha mengambil langkah untuk
merealisasikan rencana pemasaran ke usaha-usaha nyata, yang juga menunjukkan
siapa mengerjakan apa, kapan dan bagaimana. melaksanakan perencanaan strategi
pemasaran. Jika implentasi pemasaran tersebut tidak efektif, maka perencanaan
strategi pemasaran tidak ada gunanya. Pelaksanaan pemasaran merupakan proses
Pelaksanaan yang efektif memerlukan keahlian mengalokasi,memonitor,
mengorganisasi dan berinteraksi di tingkat-tingkat fungsi-fungsi pemasaran,
program pemasaran dan kebijakan pemasaran. Implematasi pemasaran mencakup tiga
aktivitas, yaitu pengorganisasian, pembentukan staf, dan pengarahan.
No comments:
Post a Comment