Terbangun dari tidur di pagi hari. Sungguh suatu kenikmatan. Alhamdulillah terima kasih ya Allah sungguh kenikmatan tiada tara yang Engkau berikan pagi ini. Aku bisa bernafas lagi, aku bisa melihat indahnya dunia lagi, aku bisa bertutur sapa lagi, aku bisa mencium aroma mentari, dan aku bisa mengelus lembutnya sajadah sholatku.
Begitulah seharusnya, eetika seorang muslim saat bangun tidur. Tidak hanya bagun tidur bahkan bersyukur di setiap waktu adalah hal yang sangat utama. Bersyukur atas apa yang telah Allah berikan , baik kesenangan ataupun kesedihan .
Dalam Qs. Ibrahim ayat 7 & 8 :
قال الله تعالى : وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ(7)
8) وَقَالَ مُوسَى إِن تَكْفُرُواْ أَنتُمْ وَمَن فِي الأَرْضِ جَمِيعاً فَإِنَّ اللّهَ لَغَنِيٌّ حَمِيدٌ
Artinya
(7)“ Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan. “Sesungguhnya
jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni’mat) kepadamu, dan
jika kamu mengingkari (ni’mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat
pedih”.
(8) Dan Musa berkata: “Jika kamu dan orang-orang yang ada di muka bumi semuanya mengingkari (ni’mat Allah) maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji”.
(8) Dan Musa berkata: “Jika kamu dan orang-orang yang ada di muka bumi semuanya mengingkari (ni’mat Allah) maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji”.
Kandungan ayat :
1. Peringatan dari Allah SWT untuk mensyukuri nikmat Allah yang telah
diberikan kepada manusia, bahwa jika manusia mensyukuri nikmatNya maka
akan ditambahkan nikmat kepadanya dengan berbagai kenikmatan dariNya.
Dan jika manusia mengingkari nikmat Allah yang telah diberikan
kepadanya, maka Allah akan mengadzabnya dengan adzab yang sangat pedih
baik adzab di dunia dengan dicabutnya kenikmatan di dunia dan di akhirat
akan mendapat adzab yang pedih.
2. Ayat ini berkaitan dengan ayat sebelumnya, yaitu surat Ibrahim
ayat 6 yang mengisahkan tentang perkataan Nabi Musa ‘Alaihissalam
terhadap kaumnya dengan mengingatkan mereka tentang besarnya nikmat
Allah atas mereka.
Dalam ayat disebutkan:
Dan (ingatlah), ketika musa berkata pada kaumnya:
”Ingatlah nikmat Allah atasmu ketika Dia menyelamatkanmu dari (Fir’aun dan) pengikut-pengikutnya, mereka menyiksa kamu dengan siska yang pedih, mereka menyembelih anak laki-lakimu, membiarkan hidup anak perempuanmu dan pada yang demikian itu ada cobaan yang besar dari tuhanmu” (Ibrahim (QS 14: 6). Kemudian dilanjutkan ayat ini yang memberikan dorongan agar bersyukur atas nikmat-Nya sekaligus menyebutkan ancaman bagi orang-orang yang mengingkarinya.
Dan (ingatlah), ketika musa berkata pada kaumnya:
”Ingatlah nikmat Allah atasmu ketika Dia menyelamatkanmu dari (Fir’aun dan) pengikut-pengikutnya, mereka menyiksa kamu dengan siska yang pedih, mereka menyembelih anak laki-lakimu, membiarkan hidup anak perempuanmu dan pada yang demikian itu ada cobaan yang besar dari tuhanmu” (Ibrahim (QS 14: 6). Kemudian dilanjutkan ayat ini yang memberikan dorongan agar bersyukur atas nikmat-Nya sekaligus menyebutkan ancaman bagi orang-orang yang mengingkarinya.
3. Syukur di wujudkan dengan hati, lisan, dan perbuatan. Syukur
dengan hati adalah mengetahui bahwa berbagai kenikmatan tersebut berasal
dari Allah juga dari yang lain. Syukur dengan lisan adalah dengan
memuji dan menyanjung memberi nikmat. Sedangkan bersyukur dengan
pebuatan adalah dengan menggunakan kenikmatan tersebut dengan bersikap
loyal dan rendah hati terhadap Allah SWT.
4. Ayat ke 8
dan Musa berkata: “jika kamu dan orang-orang yang ada di muka bumi semuanya mengingkari (nikmat Allah) (ingkar terhadap nikmat-nikmat Allah dan tidak mengimani-Nya), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji”.
dan Musa berkata: “jika kamu dan orang-orang yang ada di muka bumi semuanya mengingkari (nikmat Allah) (ingkar terhadap nikmat-nikmat Allah dan tidak mengimani-Nya), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji”.
Apabila kaum nabi Musa A.S dan seluruh makhluk mengingkari nikmat-nikmat Allah dan kalaupun itu terjadi, maka:
Allah tidak membutuhkan syukur mereka dan tidak membuat Allah berkurang sedikitpun. Dan Allah layak terhadap pujian karena kebesaran kenikmatan-Nya meskipun mereka tidak bersyukur.
Atau, Dia dipuji oleh selain mereka, yakni para malaikat. Dengan demikian, pengingkaran yang dilakukan manusia sama sekali tidak memberikan pengaruh bagi Allah SWT. Sebaliknya, justru mendatangkan bahaya bagi pelakunya
Allah tidak membutuhkan syukur mereka dan tidak membuat Allah berkurang sedikitpun. Dan Allah layak terhadap pujian karena kebesaran kenikmatan-Nya meskipun mereka tidak bersyukur.
Atau, Dia dipuji oleh selain mereka, yakni para malaikat. Dengan demikian, pengingkaran yang dilakukan manusia sama sekali tidak memberikan pengaruh bagi Allah SWT. Sebaliknya, justru mendatangkan bahaya bagi pelakunya
Perintah bersyukur disebut kan dalm banyak dali, seperti QS Al-Baqarah (2): 152 ,172, An-Nahl(16):114, Al Ankabut(29): 17
Syukur nikmat juga disebutkan dalam hadist:
حدثنا المكي بن إبراهيم أخبرنا عبد الله بن سعيد – هو ابن أبي هند – عن
أبيه عن ابن عباس رضي الله عنهما قال: قال النبي صلى الله عليه وسلم:
نعمتان مغبون فيهما كثيرٌ من الناس: الصحة والفراغ””
وقال عباس العنبري: حدثنا صفوان بن عيسى عن عبد الله بن سعيد بن أبي هند
عن أبيه سمعت ابن عباس عن النبي صلى الله عليه وسلم … مثله
نعمتان مغبون فيهما كثيرٌ من الناس: الصحة والفراغ””
وقال عباس العنبري: حدثنا صفوان بن عيسى عن عبد الله بن سعيد بن أبي هند
عن أبيه سمعت ابن عباس عن النبي صلى الله عليه وسلم … مثله
Terjemah hadits :
Al Makki bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami dan dia berkata,
Abdullah bin Sa’id telah mengabarkan kepada kami (dan dia (Sa’id) adalah anak dari Abi Hind) dan dia meriwayatkan dari ayahnya,
ayahnya meriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas R.Anhuma,
Ibnu ‘Abbas telah berkata :
Rasulullah bersabda, “Ada dua kenikmatan, banyak manusia menjadi merugi gara-gara dua kenikmatan ini, yaitu; nikmat kesehatan dan nikmat waktu luang.”
(H.R. Bukhari)
Abdullah bin Sa’id telah mengabarkan kepada kami (dan dia (Sa’id) adalah anak dari Abi Hind) dan dia meriwayatkan dari ayahnya,
ayahnya meriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas R.Anhuma,
Ibnu ‘Abbas telah berkata :
Rasulullah bersabda, “Ada dua kenikmatan, banyak manusia menjadi merugi gara-gara dua kenikmatan ini, yaitu; nikmat kesehatan dan nikmat waktu luang.”
(H.R. Bukhari)
Keterangan hadits :
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Rowil A’la Ibnu ‘Abbas Sahabat Rasulullah SAW
Hadits ini dijelaskan di buku Fatkhul Bari syarh Shohih Bukhari
Terbitan : “دارالطّيبة”
Jilid : 14
Halaman : 490
Bab : “ما جاء في الرّقاق, وألاّ عيش إلاّ عيش الأخرة” 81.
Nomor hadits : 6412
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Rowil A’la Ibnu ‘Abbas Sahabat Rasulullah SAW
Hadits ini dijelaskan di buku Fatkhul Bari syarh Shohih Bukhari
Terbitan : “دارالطّيبة”
Jilid : 14
Halaman : 490
Bab : “ما جاء في الرّقاق, وألاّ عيش إلاّ عيش الأخرة” 81.
Nomor hadits : 6412
Al Makki bin Ibrahim adalah Syaikh/Guru imam Bukhari, dan Abdullah
bin Sa’id adalah seorang tabi’in karena beliau pernah bertemu dengan
sebagian sahabat Rasulullah yang masih kanak-kanak dan dia adalah Abu
Umamah bin Sahl.
Kandungan Hadits :
1. Peringatan dari Rasulullah SAW akan pentingnya mensyukuri 2 nikmat
yang selalu melalaikan manusia yaitu nikmat kesehatan dan nikmat waktu
luang. Nikmat kesehatan, Banyak sekali manusia yang menyia-nyiakan masa
ketika sehat badannya untuk hal yang tidak bermanfaat dengan tidak
mendekatkan diri kepada Allah atau berbuat sesuatu yang berguna selama
di dunia. Menyia-nyiakan waktu luang dan masa sehat ini berarti
merugikan mereka.
2. Nikmat waktu luang, adalah salah satu nikmat Allah yang sering
dilalaikan dan tidak mengisinya dengan hal yang bermanfaat seperti amar
ma’ruf nahi munkar.
Untuk dapat mentasyakuri nikmat Allah, harus dilakukan dengan
mentafakuri betapa besar kasih sayang Allah. Hal-hal kecil dan besar
yang mungkin luput dari pandangan kita sebagai manusia dapat diingatkan
untuk selalu disyukuri. Bentuk atau wujud rasa syukur itu dapat
dilakukan antara lain dengan beberapa cara :
1. Bersyukur dengan hati dan perasaan
2. Bersyukur dengan lisan
3. Bersyukur dengan perbuatan
4. Bersyukur dengan harta benda
Dengan mensyukuri nikmat Allah SWT manusia akan mendapat berkah dan karunia yang lebih banyak lagi dariNYA, sebagaimana QS Ad-Dhuha ayat 11 : "Dan terhadap Nikmat Tuhanmua, maka hendaklah kamu menyebutNYA (dengan bersyukur)".Demikian pula QS. Ar-Rahman berkali-kali menyebutkan : "maka Nikmat Rabb yang manalagi yang kamu dustakan". Bila masih ada Pertanyaan tentang adanya keraguan kita untuk tidak mensyukuri nikmat Allah, baiknya anda berhenti sejenak dari kesibukan dunia untuk menyadari segeralah bersyukur. Semoga Allah senantiasa meridhoi langkah hidup kita semua. Amien.
1. Bersyukur dengan hati dan perasaan
2. Bersyukur dengan lisan
3. Bersyukur dengan perbuatan
4. Bersyukur dengan harta benda
Dengan mensyukuri nikmat Allah SWT manusia akan mendapat berkah dan karunia yang lebih banyak lagi dariNYA, sebagaimana QS Ad-Dhuha ayat 11 : "Dan terhadap Nikmat Tuhanmua, maka hendaklah kamu menyebutNYA (dengan bersyukur)".Demikian pula QS. Ar-Rahman berkali-kali menyebutkan : "maka Nikmat Rabb yang manalagi yang kamu dustakan". Bila masih ada Pertanyaan tentang adanya keraguan kita untuk tidak mensyukuri nikmat Allah, baiknya anda berhenti sejenak dari kesibukan dunia untuk menyadari segeralah bersyukur. Semoga Allah senantiasa meridhoi langkah hidup kita semua. Amien.
Sumber :
http://my.opera.com/widiatmoko/blog/show.dml/495748
http://radiopengajian.com/2012/05/04/hadits-tafsir-mensyukuri-nikmat/
No comments:
Post a Comment